26 Oktober 2015

 Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah Pengasingan Bung Karno
Rumah Pengasingan Bung Karno
Rumah di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Gading Cempaka, ini menjadi saksi perjuangan Bung Karno bersama rakyat Indonesia merebut kemerdekaan. Selama empat tahun, 1938 – 1942, rumah berukuran 9 x 18 meter ini menjadi tempat tinggal Bung Karno.
Arsitektur Cina terlihat dari bentuk lubang angin dan ornamen khas Tionghoa di beberapa bagian rumah. Diduga rumah ini sebelumnya adalah milik pedagang Cina yang kemudian disewa oleh Belanda sebagai tempat pengasingan Bung Karno.
Di dalam tempat wisata ini, Anda bisa melihat buku-buku koleksi Bung Karno. Ada juga sepeda, meja, kursi, ranjang, mesin jahit bahkan surat cinta antara Bung Karno dan Fatmawati dahulu. Menariknya, di belakang rumah terdapat sebuah sumur tua yang mitosnya bisa mengabulkan permohonan jika pengunjung membasuh wajah dengan airnya.
Hanya dengan 2.500 Rupiah, Anda sudah bisa masuk ke tempat wisata di Bengkulu yang penuh nilai sejarah ini. Rumah pengasingan ini ramai dikunjungi saat akhir pekan.

 Masjid Jamik Bengkulu

Masjid Jami Bengkulu
Masjid Jami Bengkulu
Selama diasingkan, Bung Karno ternyata tak hanya sibuk dengan buku-bukunya dan upaya memerdekakan Indonesia. Presiden pertama Indonesia ini juga meninggalkan jejaknya dalam Masjid Jamik Bengkulu.
Bersama warga setempat, ia membagun kembali sebuah masjid tua di ujung Jalan Soeprapto, pusat kota Bengkulu. Hasil karyanya yang bisa dilihat adalah dari atap masjid berbentuk limas yang menggambarkan persatuan budaya di Bengkulu dan di Indonesia. Selain itu, ia juga menambahkan beberapa tiang dengan ukiran berwarna emas.
Masjid yang telah menjadi salah satu tempat wisata di Bengkulu ini berjarak 1,2 km dari Benteng Marlborough.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar